Babi Hutan Masuk Ke Rumahku
benar adanya bila kukatakan
rumah kita ini sedang dihuni babi-babi hutan yang kehausan.
jendela-jendela rumah dibocorkan
pintu-pintu ditendang
sedangkan perabotan dijual
kepada tentangga yang bukan sedarah
anak-anak yang baru belajar berlari
dipaksa untuk menafkahi birahi
rumah-rumah tuhan dijadikan bar
diskotik asalkan di malam gelap
nafsu mereka dapat terpenuhi
kami meminta yang punya kendali
untuk menggali segala permasalah
hingga pada akarnya sebelum ada yang disesali
Akan tetapi apa?
menuju benang merah
mereka buta, terdiam
seakan-akan tuhan telah mengutuk kedua bola matanya, dan mengunci bibirnya untuk mengungkap kebenaran adanya
di mata babi-babi itu hanyalah nafsu
rupiah dan nafsu surgawi yang menyala
dan sampai hari ini
berita hanya sekedar cerita
semacam dongeng-dongeng di malam gulita
padahal ada air mata yang jatuh
di pelupuk pedih yang mendambakan bahu
ada tangis yang pecah di setiap doa yang belum terjawabkan
benar adanya bila kukatakan
rumah kita ini sedang dihuni babi-babi hutan yang kehausan
sedangkan kawanannya semacam
linta yang jijik, berhari-hari menjilat duburnya
akan tetapi
percaya atau tidak percaya
suatu kelak nanti sirine panjang
akan terdengar ditelingamu
bertanda
bahwa kami adalah air mata
yang berhak untuk merdeka
dan bahagia
Ambon, 15 September 2023
_________________________________________________
Firman Wally penulis kelahiran Tahoku, 03 April 1995. Alumni Unpatti, Jurusan Sastra dan Bahasa Indonesia. Penulis buku puisi Lelaki Leihitu, Kutemukan Penyesalan di Setiap Kehilangan, dan Menghibur Luka. Karya sastranya sudah termuat di berbagai antologi bersama penyair nasional-internasional, kurang lebih 70 antologi. Saat ini aktifitasnya selain menulis, juga sebagai pengajar di SMA NEGERI 27 MALUKU TENGAH. Akun Instagram: firmanwally02
Nomor WA: 081240039343
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313