Sang Pengasih Hati
Terlafal bersembulan hujat di sana-sini
Pendar percik dalam senja yang memar
Gemetar ragaku terjebak muslihat fatamorgana
Menampik hujatan disumbar kaum dengki
Membuatku rindu taman bunga yang sunyi
Yang ada dalam cerah senyum-Mu
Cahaya pada lahan subur yang menjalar akar sumber air
Menautkan renggut bumi kedamaian
Kau bagai magnet yang selalu menarikku pulang
Lambung dari laparku
Tenggorokan bagi hausku
Aku bertanya pada langit tua
Ia hanya bungkam dirimai warna rindu
Belati hujan menerpa jiwaku yang beku
Menangisi bayang-Mu di bawah lampu
Terjamah mengada hatiku riuh menyebut nama-Mu
Bergema seluruh semesta memanggil Sang Pengasih Hati
Surabaya, 2014
Pengembara
Sepanjang perjalananku pergi
Di mana pun aku kini tegak berdiri
Masih di lengkung langit yang sama
Langit yang Kau ciptakan untuk tanda kebesaran
Samudera biru meriak rinduku untuk bertemu
Dalam ombak nadiku bergemuruh nama-Mu
Ayat-ayat-Mu yang tak hentinya ku ucap
Ketika lembaran lontar tertulis penuh nama-Mu
Kulepaskan mengalir terbawa ombak
Mendamba hujan rahmat dan ridho-Mu
Hingga jiwaku kuyup bahagia sekujur raga
Dan kesepianku sirna tenggelam di cakrawala jiwa
Di hatiku Kau terpahat penuh makna
Setiap asma-Mu telah kupilih maknanya sendiri
Mungkin tak lagi mereka kenali
Engkau begitu absurd namun begitu nyata dan dekat
Aku hanyalah pengembara yang menyusur alur sungai
Dan melintang hujaman badai padang pasir
Hanyut aku dalam arus-Mu
Hingga tak berdaya dan kembali menyatu dengan-Mu
Madiun, 2014
Perahu
Perahu cahayaku datang terang benderang
Kilaunya menyingkap gelisah dalam kalbu
Ingin segera kukayuh dan berlayar
Rasanya tak lama lagi bertemu
Telah ku sucikan diri
Sudah kumantapkan gayungku
Sudah kubersihkan alasku
Namun masih terasa kerak beriak dalam dada
Sontak perahu goyah
Terombang-ambing arah
Dermaga persinggahan pun berlalu
Menggigil sendiri hilang arah
Termangu, menunggu petunjuk titik cahaya-Mu
Madiun, 2014
Dalam Asma-Mu
Dzikir yang ku ucap malam ini
Terlunta sia-sia entah di bagian mana dalam jiwa
Luruh kelam tak tahu arah ingin kutuju
Semakin kelam asa ingin meraih cahaya
Betapa ingin ku lepas segala beban dunia
Setelah sekian lama lemas di gelayut ragu
Kularung emas di negeri gemerlap fana
Mengurai rahasia sedih yang tak berujar
Ingin kutulis namaMu dalam jantungku
Agar berdegub sepanjang waktu menyebut nama-Mu
Layaknya ayat cinta yang menyeru rindu
Madiun, 2014
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024