Suara Kami
Suara kami hanyalah gaung dari ketidakadilan yang sumbernya dari kolong-kolong amarah
Gaung yang terlontar dari guratan luka kecurangan
Yang perihnya terasa hingga ke ujung mimpi
Dalam sepi kami bersuara meski tak ada yang mendengar
Dalam riuh kami juga bersuara meski hanya dianggap sebelah mata
Ketika pilar-pilar lama telah runtuh
Terasa ada respon dari gaung yang kami lontar
Bersambut munculnya matahari baru
Yang akan membingkai suaraku dan suaramu dan menempatkannya di tempat tertinggi
Hingga tak perlu lagi ada amarah di ujung belati.
Surabaya, 8 Juli 2014
Prasasti
Kurun waktu yang luruh
Sang Saka lelah menjuntai
Begawan terpuruk tanpa asa
Pewaris fajar tak tinggal diam
Merangkai cahaya pijar surya
Kini saatnya bangkit!!!
Kami selaras dalam asa
Gambuh di bumi pertiwi
Bila benda serupa prasasti
Jangan jadi pertikaian angkara
Jaga teguh jati diri pertiwi
Dengan kesucian hati
Biarkan prasasti jadi kisah abadi
Menemani lahirnya anak-anak negeri
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024