JALAN MENCINTAIMU
Dimana lagi harus kuletakkan sabar
Sedang membaca dirimu, tak pernah usai mencipta debar
Dimana lagi dapat kuteguhkan percaya
Sedang yang kau utarakan, tak sebanding dengan yang kau sembunyikan
Malang,2023
SEMAYAM SABDA
Laras kertas kering menguning, temayun sepi berhiaskan aku
Luruh rasa memuai lara
Timba ruang di dalam jiwa.
Meski berjasa, meski terlupa
Meski meluka, meski terjaga
Tinta menetes pena menggores
Waktu mengulur ruang berhenti
Sabda hati mengindahkan aku
diam janji merupa fana
Menyemayamkan aku dalam tawanya.
Malang, 2023
GARIS WAKTU
Aku menandainya garis waktu
Semua temu tanpa jeda
Dan percakapan tanpa tunda
Dekapmu yang hangat,
pun di dekatmu yang tak pernah penat
Hanya itu yang aku ingat
Meski jika membasahi janji
Hanya ragu yang mengikuti
Entah, di kala jarak membatasi
Akankah kau sedekat ini
Malang, 2023
*Ahmad Rizal, kelahiran Republik Pulau Raas Sumenep, Madura. Saat ini sedang menempuh Pendidikan Pascasarjana di Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang, Fakultas Ekonomi Bisnis Islam. Beberapa karyanya pernah di muat media online dan cetak. Penulis bisa dihubungi melalui Penulis Rulis, Negerikertas
santrishopies@gmail.com
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024