Puisi-Puisi Firdatun Nisa’
KITA SERUMPUN PADI
Pagi berbumbu sunyi
Pagi mencintai tenaga petani
Kita tumbuh jadi serumpun padi
menghitung bayangan seorang laki-laki
yang menulis puisi pada dinding hati
lalu ia memikul jerami
Dan dibawa ke kandang sapi
Agar gemuk segala mimpi
Jadi daging kita yang terpuji
LELAH BELUM TENTU LUKA
Sebuah ilusi hanya menjadi sunyi
Dengan sehelai rambut merah
Hanya untuk menghampiri lembaran luka
Meski sejuta peluh keluar
Tak kan ada kata kasih
Namun aku terlanjur menjauh
dari ribuan api yang membakar hati
Mungkin lelah menginginkan luka untuk kembali pada masanya
Tapi aku tak mampu untuk menjadi jasad di baliknya
TAHLILAN
Takdir sudah sampai pada waktunya
Dengan wirid yang menapaki tasbih
Dan melangkah bersama ayat ayat doa
Suasana mencari larut
Bahkan siasat seorang laki-laki
Mencatat beberapa jiwanya
Telinga penuh dengan ribuan lagu
Dan di baliknya sudah ada orang baru
Di ujung pimpinan tahlil doa-doa terucap
Dengan penuh tanggung jawab
Seolah menemukan amanah
Bagi kabut yang mencari hijaiyah dalam sujudnya
FIRDATUN NISA adalah penulis kelahiran Sumenep Madura. Belajar sastra di sanggar 7 Kejora Al-Huda. Juara I Lomba Cipta Puisi On The Spot se-Kabupaten Sumenep yang diadakan oleh Ruang Seni Kalonta (2023).
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024