Senyap
DOM, Rintihan Bumi Aceh
Goresan:NAUFAL
AZIZ
Di
ujung barat, tanah Aceh terhampar,
Sejarahnya
tertulis dalam darah yang mengalir,
Senyap
yang merayap, mengisahkan penderitaan,
DOM,
bayang kelam yang menyelimuti kehidupan.
Begitu
banyak cerita yang terkubur dalam rintihan,
Bumi
yang gemah ripah loh jinawi,
Tapi,
senyap DOM melukiskan kisah kelam,
Aceh,
kau menjadi saksi bisu peristiwa itu.
Di
langit biru, ada awan yang menangis,
Mengenang
masa lalu yang kelam,
Rintihan
bumi Aceh, dihanyutkan oleh angin,
Namun,
kenangan itu takkan pernah pudar.
Rumah-rumah
hancur, seakan bisu bercerita,
Tangis
anak-anak, getar hati yang terluka,
DOM,
bayang-bayang yang menjelma mencekam,
Seakan
waktu berhenti, namun luka tetap terasa.
Pahlawan
tanpa tanda jasa terus berjuang,
Menyemai
harapan di setiap langkahnya,
Senyap
DOM, tetap merayap di sudut-sudut,
Tapi
Aceh, engkau bangkit, merajut kembali asa.
Senandung
sejarah terdengar dalam angin,
Melodi
kehidupan, mengiringi langkah baru,
Aceh,
negeri yang tegar menghadapi badai,
Senyap
DOM tak mampu meredam semangatmu.
Meski
luka tetap berada, namun kau bersinar,
Senyap
DOM tak mampu memadamkan cahaya,
Rintihan
bumi Aceh menjadi simbol kekuatan,
Mengukir
kembali sejarah dengan makna yang baru.
Profil Penulis
Menulis
bukanlah keahlian yang dimiliki, namun kalau tidak mencoba takkan tahu
hasilnya.Karena “takutmu adalah kemenanganmu”. Beberapa buku yang telah ditulis dan terbit
diantaranya: Antologi Puisi; Nelangsa dibawah Senja(2023) dan Serenade
Moderasi(2024). Ia bisa dihubungi melalui narahubung WA/HP
081370105839/081263191975 dan dijumpai pada akun media sosial, IG: @nopal_ajiz Fb: Naufal aziz, email: na1296711@gmail.com
1 Komentar
mantabbb
BalasHapusAndai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024