TASBIH RINDU |
Puisi: Ekawati
Muntahan dialog
Terjal kata-kata
Juga bising suara
Tak patahkan hasrat
Tubuh masih berbingkai hakikat
Mengecup salam alam semesta
Hadirkan kemegahan bumi pada rindu
yang mulai renta
Gejolak cuaca tak tentu jeda
Beliung rasa porak porandakan atap-atap keyakinan
Dan aku masih berdiri di sisi-Mu
Terjaga dengan tasbih yang masih bergerak maju
Lafazkan Sallallahu Ala Muhammad
Pujuk nafsu melipat kelopak mata
Hingga bulir-bulirnya sampai hitungan tuju
Padang Lawas, 08 November 2022
MENELISIK WAJAHMU DI BALIK RIMBUN RINDU
Ekawati
Semburat jingga meredup
Gelap segera menziarahi petang
Berloncatan dari jendela senja ke malam
Kembali pada biduk rindu
Sesekali terdiam menyeka air mata
Mengenang peristiwa di lembar takdir
Tentang cincin di lingkar jari manis
Tentang senyum di balik gemintang
Juga tentang aku yang rapuh
Menjadi sekelumit kisah pengusir sepi
Terpajang di sepanjang perjalanan
Aku bebaskan kau meramu jalan tuju
Lalu ku lepas mekar wangi kasturi
Agar terbang bersama selamanya
Padang Lawas, 02 Februari 2022
KETULUSAN CINTA
Ekawati
Bersimpuhku di sepertiga malam
Sambil menampung butiran embun yang berjatuhan dari pucuk rindu
Mengemasnya pada bejana cinta di lembah gelisah
Rasaku telah dicabik-cabik sunyi
Genangan lara menyesak dada
Hingga dinding tabah rebah
Sisakan saeguk tak berdaya
Lengan kekarmu memang tak akan pernah mampu melindungi
Tetapi aku yakin untaian doa mampu menjauhkan fitnah zaman
Allah akan selalu menjaga Hurun In-mu ini
Sampai akhirnya kita bertemu di Jannah
Padang Lawas, 07 Agustus 2022
Ekawati, dilahirkan 37 tahun silam tepatnya 22 Agustus di kota bertuah Pekanbaru. Tinggal dan menetap di Padang Lawas. Kegiatan sehari-hari sebagai Tenaga Pendidik di SMA Negeri 1 Ulu Barumun. Aktif di beberapa grup sastra. Telah bergabung dalam beberapa penerbitan antologi bersama, baik itu puisi, cerita pendek, cerita anak dan novel.
https://youtube.com/@e_katsuki4876
WA. 082383841556.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024