Rumahku Menjawab
Biar ku jawab hari dimana kedamaian mekar
Lantai kuncup kehilangan nafasnya satu satu
Gugup menjawab peristiwa
Apakah jendala tak lagi berwarna kebenaran?
Suatu hari aku bertanya pada pintu
Tapi genting tua menjawab atas nama keabadian
Diantara reng lapuk yang jadi rusuk tembok riot
Bergetar di antara kulkas dan pesakitan
Andai surga tak dibuat dari telapak kaki
Aku tak sanggup memikul penderitaan
Ide-ide di atap malam roboh
Meledaknya balon biru dan hijau
Telah terkumpul debu dan rumah rumah rayap
Ku cicipi juga semangkuk dunia saat masih belia
Siapapun yang telah tertipu kursi goyang itulah jariku
Yang telah memakai dunia sebagai pakaian
Irfan Limbong adalah penulis
Irfan Limbong
Irfan Limbong adalah seorang penyair asal Ende, Nusa Tenggara Timur, yang kini menetap di Mataram. Beliau dikenal sebagai "Lurah Pesantren Al Mudhaffar" dan aktif dalam komunitas literasi di NTB.
Puisi-puisi Irfan Limbong sarat dengan makna dan refleksi mendalam tentang kehidupan, kemanusiaan, dan spiritualitas. Karyanya telah dimuat di berbagai media online dan antologi puisi, seperti "Pelabuhan Masa Depan".
Beberapa puisinya yang terkenal antara lain "Rumahku Menjawab", "Syaikh Abdul Gani al-Bimawi, “Maha Guru” Ulama Nusantara", dan "Wanita dalam Pikiran Muammar Khadafi". Irfan Limbong juga aktif di media sosial dan memiliki akun Pinterest dengan nama "irfanputra5264".
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024