Editor : Erna Winarsih Wiyono
Penulis : Agus Ramdani
Bogor - Komunitas Bogor Sketchers menggelar acara Napak Tilas seri pertama di kawasan Batu Tulis, Bogor, sebagai bagian dari kegiatan Kumpul Sketsa Bogor ke-106 (9/6/2024).
Acara ini menarik perhatian pecinta seni sketsa untuk mengeksplorasi pesona sejarah dan budaya Kerajaan Pajajaran yang tersembunyi di situs-situs bersejarah seperti Batutulis dan Purwagalih.
Dalam acara yang terbuka untuk semua kalangan, baik pemula maupun profesional, para peserta diajak untuk merasakan pengalaman sketsa secara gratis. Mereka berkesempatan untuk bertukar ide, belajar teknik baru, dan bersenang-senang bersama komunitas Bogor Sketchers.
Bale Ageung di samping prasasti batu tulis seberang Istana Batu Tulis menjadi titik kumpul yang ramai oleh para seniman sketsa pada hari minggu pagi.
Menurut Agus Ramdani, Ketua Komunitas Bogor Sketchers ;
"Kegiatan sketsa kali ini dinamakan Sketsa Napak Tilas I, sebagai proses menghimpun jejak sejarah yang ada di kota Bogor, melalui dokumentasi visual dan literasi, ada sketsa ada text, sebagai bentuk perwujudan praktisi, kepedulian kami terhadap sejarah kota Bogor."
Program Sketsa Napak Tilas 1 ini bertujuan untuk melibatkan peserta dalam kegiatan sketsa dengan penekanan kuat pada nilai sejarah lokasi tersebut.
Kawasan Batu Tulis memiliki latar belakang sejarah yang kaya karena dulunya merupakan pusat ibu kota Kerajaan Sunda, yang dikenal sebagai Ibu Kota Pakwan Padjajaran.
Salah satu artefak paling terkenal di kawasan ini adalah Prasasti Batu Tulis, yang dibuat pada tahun 1455 Saka atau 1533 Masehi oleh Surawisesa, raja kedua Padjajaran setelah Prabu Siliwangi.
Selain itu, kawasan ini juga memiliki situs bersejarah lain seperti situs arca batu Purwakalih dan situs Batu Congkrang, yang menambah nilai budaya dan sejarahnya.
Selama kegiatan sketsa Napak Tilas di Batu Tulis, Bogor Sketchers memulai perjalanan untuk mendokumentasikan keberadaan sejarah kawasan tersebut.
Mereka menjelajahi peninggalan prasasti kuno dan berkeliling di gang-gang permukiman sempit yang dahulu merupakan bagian dari keraton Kerajaan Padjajaran.
Meskipun kawasan tersebut telah mengalami transformasi urban modern yang mengubah pemandangannya menjadi pusat perkotaan yang ramai, para sketchers fokus untuk menangkap keajaiban arsitektur Stasiun Kereta Batu Tulis dan Jembatan Penghubung Sungai Cisadane yang bersejarah, yang dibangun pada masa kolonial Belanda.
Bangunan-bangunan bersejarah ini memberikan pemandangan yang indah bagi para pelukis, menawarkan perpaduan pesona sejarah dan keindahan alam.
Melalui sketsa-sketsa mereka, Bogor Sketchers bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan nilai sejarah kawasan tersebut dan pentingnya melestarikan warisan budayanya untuk generasi mendatang.
Dengan berpartisipasi dalam acara Napak Tilas, tidak hanya mengasah keterampilan artistik mereka, tetapi juga memperdalam pemahaman mereka akan nilai sejarah tinggi yang tersemat di kawasan Batu Tulis. Acara ini menjadi wadah untuk eksplorasi budaya dan ekspresi artistik, memupuk rasa apresiasi terhadap harta sejarah yang terletak di jantung Bogor.
Untuk tetap terkini mengenai sketsa dan kegiatan terbaru dari Bogor Sketchers, dapat mengikuti akun mereka di Instagram di bogor_sketchers dan di Facebook grup dengan nama Bogor Sketchers.
Agus Ramdani adalah seorang individu yang memiliki minat dalam dunia sketsa dan menggambar sejak masa sekolah dasar. Dengan latar belakang pendidikan arsitektur, Agus telah mengembangkan kemampuan menggambar teknis dan sketsa dengan fokus pada konsep, analisis lingkungan, dan permukiman. Bergabung dengan komunitas sketsa seperti Bogor Sketchers telah memberikan pengalaman berharga dalam memperdalam pengetahuan tentang seni sketsa, materi, serta aspek kebudayaan, sosial, dan lingkungan masyarakat. Sketsa bukan hanya menjadi hobi, tetapi juga menjadi pendukung pekerjaan dan sumber inspirasi dalam karier arsitekturnya.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024