Perwakilan Sastra Muda Indonesia berpuisi |
Jakarta- Semarak kemerdekaan Indonesia dirayakan dengan berbagai cara, salah satunya melalui lantunan puisi di Kedai Pangkalan, sebuah kedai kopi dan kudapan yang terletak strategis di pinggir jalan. Sabtu malam, 17 Agustus 2023, Kedai Pangkalan menjadi saksi bisu perpaduan seni sastra dan musik dalam sebuah acara spesial.
Sastra Muda Indonesia, yang diwakili oleh kehadiran Diana Prima Resmana dan Erna Winarsih Wiyono, hadir mengisi panggung dengan puisi-puisi bertema kemerdekaan. Diana membawakan puisi "Tuhan di Kedai Kopi" karya Aan Mansyur, sementara Erna membawakan karya Walidha Tanjung Files berjudul "Menjadi Indonesia".
Tuhan di Kedai Kopi
Aan Mansyur
tiap pagi aku ke kedai kopi dekat rumah
mencuri dengar kenyataan berhamburan
dari pikiran yang lebam & belum berhenti
mencari
“semalam di dalam mimpi aku bertemu tuhan
untuk aku sembah. dia bernama sakit yang tidak
mau sembuh.”
“aku meragukan tuhan. tetapi aku punya istri
& dua anak perempuan & ibuku semakin sering
diserang keinginan menghindar dari kata-kata
& negara tidak berhenti membunuh kita.”
“segelas kopi yang kugenggam sembari mengenang
hidupku yang terhapus adalah tuhan yang hangat.”
“aku sendiri. tuhan sendiri. aku masih berharap
dia mau berteman baik denganku.”
“apakah tuhan lebih dekat dari hidupku atau matiku?”
kerap kubayangkan diriku penyair. misalnya, pagi ini:
aku memungut mayat-mayat tuhan yang berjatuhan
di antara gelas-gelas kopi & aku ingin menulis puisi
tetapi menulis puisi berarti mengubah
setumpuk abu jadi hutan; berarti merebut bahasa
yang telah lama kembali ke mulut tuhan.
Menjadi Indonesia
Walidha Tanjung Files
siapa yang tak kenal Indonesia
rangkaian pulau terpisah
disatukan lautan dan perbedaan
dalam sanubariku tersimpan kebanggaan yang abadi
hingga deru ombak terhenti
hingga surya jingga tak lagi mendaki cakrawala
nyanyian kedamaian yang disampaikan angin malam
meringkuk pulas dalam dekapan mantra leluhur
surga yang membuat para musafir
enggan melanjutkan kembara
senyum dan keramahan
yang tersiar hingga ke penjuru dunia
inilah negeri tempatku dilahirkan
dan bersemayam
aku bangga menjadi bagian darimu
Indonesia
Berpuisi di Kedai Pangkalan |
Acara ini semakin meriah dengan penampilan Band Funcoustic, yang setia menghibur pengunjung Kedai Pangkalan setiap Sabtu malam. Band yang mengusung konsep "fun" dengan nuansa akustik simpel ini membawakan lagu-lagu lawas dari era 80-an dan 90-an, membangkitkan nostalgia dan suasana nyaman bagi para pengun
Kolaborasi seni yang unik pernah tercipta di Kedai Pangkalan dalam event "Rocktober". Acara ini merupakan hasil kerja sama antara Komunitas Ruang Puisi Kita dan Komunitas GlamRock, yang memadukan dua dunia seni yang berbeda: sastra dan musik rock, Adrian bertutur pada 7Detik.com
Selama event berlangsung, pertunjukan puisi, sastra, dan teatrikal bergantian dengan penampilan lagu-lagu rock. Perpaduan ini menciptakan suasana dinamis dan menarik, menawarkan pengalaman unik bagi para pengunjung yang menikmati sajian seni yang tak biasa.
Kedai Pangkalan sendiri memang dikenal sebagai tempat yang ramah terhadap berbagai bentuk seni. Selain rutin menghadirkan live music dari Funcoustic, kedai ini juga kerap menjadi wadah bagi komunitas seni untuk menampilkan karya-karya mereka.
Dengan hadirnya Sastra Muda Indonesia di malam kemerdekaan, Kedai Pangkalan kembali membuktikan diri sebagai tempat yang ideal untuk menikmati sajian kopi, kudapan lezat, dan sajian seni yang berkualitas.
(*)
Erna Wiyono
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024