Gerdi WK - Komikus Indonesia |
Pameran Seni Cergam "Gelegar Road to 21 Years of Bumilangit: The Art of Bumilangit - Heroism in Storytelling" Membawa Kisah Inspiratif Kepahlawanan ke Bentara Budaya Jakarta
Negeri Kertas - Hari ini Rabu, (7/8/2024) Bentara Budaya Jakarta menjadi saksi kehadiran pameran seni cergam yang memukau, "Gelegar Road to 21 Years of Bumilangit: The Art of Bumilangit - Heroism in Storytelling".
Salah satu karya Gerdi WK Tribut Mandala : Taring Andalas |
Pameran ini tidak hanya sekadar pameran seni, melainkan juga wadah untuk mengabadikan nilai-nilai kepahlawanan melalui seni cergam. Melalui karya-karya yang dipamerkan, Indonesia berhasil diceritakan kepada dunia dengan cara yang unik dan memukau.
Acara pembukaan pameran malam ini, 7 Agustus 2024, diresmikan oleh R. Bismrka Kurniawan, Founder & CEO Bumilangit, yang memberikan semangat dan dukungan untuk terus mengangkat nilai-nilai luhur dalam karya seni.
Kurator pameran, Oyasujiwo, berhasil menyusun pameran ini dengan apik, memberikan pengalaman mendalam bagi pengunjung untuk merasakan kekuatan dan keindahan seni cergam.
Aris Tunggul Prasetyo, seorang pengunjung pameran, merasakan kesan mendalam saat hadir di pembukaan pameran malam ini, ia mengungkapkan,
"Dengan mengapresiasi seni cergam, kita juga turut memperkaya literasi visual dan naratif kita. Setiap goresan garis dan warna memiliki cerita dan makna yang mendalam."
ditambahkan olehnya ;
"Dalam konteks literasi, pameran ini juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk memperluas pemahaman mereka tentang seni dan cerita kepahlawanan melalui medium cergam."
Selain pameran, acara ini menawarkan sesi Artist Talk & Book Signing yang menarik. Pada Jumat, 9 Agustus, akan ada sesi pertama dengan tema "Cergam Manual atau Digital?" yang akan diisi oleh Erwin Prima Arya, Fajar Sungging, dan Iput Ukra.
Sedangkan pada Sabtu, 10 Agustus, sesi kedua akan membahas "Bagaimana Bertahan Berkarya Lintas Generasi" bersama Mansyur Daman dan Gerdi WK.
Pameran ini menjadi jembatan antara era klasik dan era digital, menampilkan karya-karya asli dari para artis Bumilangit sebelum dicetak menjadi buku atau ditayangkan secara digital.
Pengalaman intim saat menyaksikan karya asli secara langsung diharapkan dapat menularkan semangat berkarya dan melestarikan khazanah sastra rupa Indonesia untuk masa depan.
Dengan moto "Respect The Past, Embrace The Future", pameran ini mengajak untuk ceritakan Indonesia dan gambari dunia melalui seni cergam yang memukau dan inspiratif.
(*)
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024