Napak Tilas Bogor Sketchers |
Titik kumpul peserta ditetapkan di Lawang Surya Kencana pada pukul 08.00-09.00 WIB. Setelahnya, para peserta akan diajak untuk mengabadikan keindahan dan sejarah Pulo Geulis melalui sketsa di beberapa lokasi menarik, antara lain: Kelenteng Phan Ko Bio 1703 (kelenteng tertua di Bogor), Jembatan Drainase, Jembatan Baranangsiang, dan Muara Pulo Geulis.
Kumpul Sketsa ke-110 Bogor Sketchers |
Acara yang terbuka untuk umum dan gratis ini menawarkan kesempatan unik bagi para pecinta seni dan sejarah untuk menggabungkan kedua passion mereka. Lebih menarik lagi, 20 karya sketsa terbaik akan mendapatkan bingkisan menarik dari Museum Tanah dan Pertanian.
Pulo Geulis sendiri menyimpan sejarah panjang yang kaya. Berdasarkan naskah kuno Sunda, Pantun Mundinglaya Dikasumah, pulau ini dikenal sebagai Pulo Putri dan telah ada sejak zaman Mundinglaya. Pada masa Kerajaan Pajajaran (1482), pulau ini menjadi tempat peristirahatan keluarga kerajaan dengan nama Pulau Parakan Baranangsiang. Meskipun sempat menjadi hutan belantara setelah runtuhnya Pajajaran, Pulo Geulis kembali ditemukan pada masa ekspansi Ciliwung oleh Belanda (1703-1704).
Hingga kini, Pulo Geulis yang memiliki luas sekitar 3,5 hektare dan dihuni lebih dari 2.500 jiwa, menjadi contoh nyata keberagaman budaya dan kepercayaan, dengan penduduknya yang menganut Islam, Sunda Wiwitan, dan Konghucu.
(*)
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA +62 811-8860-280